HUBUNGAN ANTARA
MANUSIA, MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN
Pembahasan
Pengertian Manusia
Secara bahasa manusia
berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens”
(Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi
(mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah
konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok atau
seorang individu. Definisi
manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah dan dianugerahiNya akal,
hati, fisik. Yang membedakan antara manusia dengan hewan adalah akal. Maka ada
yang berpendapat bahwa manusia itu hewan yang berakal. Karena dari segi fisik
memang tidak ada beda dengan hewan tetapi yang membedakannya adalah akal.
Dalam hubungannya dengan lingkungan, manusia
merupakan suatu oganisme hidup (living organism). Terbentuknya
pribadi seseorang dipengaruhi oleh lingkungan bahkan secara ekstrim dapat
dikatakan, setiap orang berasal dari satu lingkungan, baik lingkungan vertikal
(genetika, tradisi), horizontal (geografik, fisik, sosial), maupun kesejarahan.
Tatkala seorang bayi
lahir, ia merasakan perbedaan suhu dan kehilangan energi, dan oleh karena itu ia menangis, menuntut agar perbedaan
itu berkurang dan kehilangan itu tergantikan. Dari sana timbul anggapan dasar
bahwa setiap manusia dianugerahi kepekaan (sense) untuk membedakan (sense of
discrimination) dan keinginan untuk hidup. Untuk dapat hidup, ia
membutuhkan sesuatu. Alat untuk memenuhi kebutuhan itu bersumber dari
lingkungan. Oleh
karena itu lingkungan mempunyai
pengaruh besar terhadap manusia itu sendiri.
Berikut ini adalah
pengertian dan definisi manusia menurut beberapa ahli:
·
ABINENO J. I : Manusia adalah "tubuh yang berjiwa" dan
bukan "jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang
fana"
·
UPANISADS : Manusia adalah
kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau badan
fisik
·
OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY : Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah
mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan,
akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan
lingkungan
·
ERBE SENTANU : Manusia adalah mahluk
sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan
yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lain
·
PAULA J. C & JANET W. K : Manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna
dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara
kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan
berbagai kemungkinan.
Pengertian Masyarakat
Manusia merupakan
bagian dari kehidupan mahluk sosial yang ada di muka
bumi. Kumpulan dari manusia inilah yang kemudian dikenal sebagai masyarakat. Pengertian
masyarakat sendiri secara umum diartikan sebagai sebuah kesatuan yang terjadi
antara dua orang atau lebih manusia yang berada dalam sebuah wilayah dalam
jangka waktu tertentu atau Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk
sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar
interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Lebih
abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Sebuah komunitas yang interdependen (saling
tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu
sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
Kondisi Umum yang menyebabkan
munculnya masyarakat sendiri salah satunya disebabkan adanya naluri alami manusia sebagai mahluk sosial.
Sehingga manusia tidak akan bisa hidup sendiri tanpa adanya hubungan dengan
manusia yang lain. Dengan demikian, manusia akan memiliki reflek bawah sadarnya
untuk selalu berusaha mencari manusia lainya dalam upaya menyempurnakan
kodratnya sebagai mahluk hidup yang memiliki akal pikiran. Manusia tidak akan
mampu memiliki kehidupan yang lengkap, jika manusia tidak mampu menyelaraskan
diri dengan lingkungan atau berada di sebuah kawasan dimana tidak terdapat
manusia lain.
Beberapa Pengertian
masyarakat yang dikemukakan oleh para ahli sosiologi, diantaranya adalah sebagai berikut :
·
Selo Sumardjan. Menurutnya, Masyarakat merupakan
sekelompok orang yang tinggal secara bersama serta mampu menciptakan
kebudayaan.
·
Karl Marx. Menurut pakar pemikiran yang dikenal dengan
Marxisme ini, masyarakat didefinisikan sebagai sebuah struktur organisasi yang
muncul sebagau akibat adanya perbedaan diantaranya berbagai kelompok yang
terpisah di bidang ekonomi.
·
Emile Durkheim. Menurutnya, pengertian masyarakat adalah
sebuah realita yang aapa adanya dari setiap pribadi yang menjadi anggota dari
masyarakat itu sendiri.
·
Paul B. Horton dan C. Hunt. Menurut keduanya, pengertian
masyarakat adalah sebuah kumpulan manusia yang mampu bersikaf mandiri serta
secara bersama hidup pada sebuah kawasan tertentu dan memiliki kebudayaan sama.
Selain itu, mereka akan melakukan sebagian besar aktivitasnya dalam kumpulan
tersebut.
Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan
masyarakat. Menururt Melville
J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski,
mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan
oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk
pendapat itu adalah Cultural-Determinism. Menurut Herskovits, memandang kebudayaan sebagai
sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang
kemudian disebut sebagai superorganic. Andreas Eppink, kebudayaan mengandung
keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta
keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi
segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu
masyarakat. Menurut Edward
Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya
terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman
Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi
tersebut, dapat diperoleh pengertian “kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat
pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran
manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari ”. Sedangkan perwujudan
kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang
berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya
pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni,
dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam
melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Selain itu terdapat tiga
wujud kebudayaan yaitu :
1.
wujud pikiran, gagasan, ide-ide, norma-norma, peraturan,dan sebagainya.
Wujud pertama dari kebudayaan ini bersifat abstrak, berada dalam pikiran
masing-masing anggota masyarakat di tempat kebudayaan itu hidup.
2.
aktifitas kelakuan berpola manusia dalam masyarakat. Sistem sosial terdiri
atas aktifitas-aktifitas manusia yang saling berinteraksi, berhubungan serta
bergaul satu dengan yang lain setiap saat dan selalu mengikuti pola-pola
tertentu berdasarkan adat kelakuan. Sistem sosial ini bersifat nyata atau
konkret.
3. Wujud fisik, merupakan
seluruh total hasil fisik dari aktifitas perbuatan dan karya manusia dalam
masyarakat.
Berdasarkan penggolongan wujud budaya di atas kita dapat mengelompokkan
budaya menjadi dua, yaitu: Budaya yang bersifat abstrak dan budaya yang
bersifat konkret.
-
Budaya yang Bersifat Abstrak
Budaya yang bersifat abstrak ini letaknya ada di dalam alam pikiran
manusia, misalnya terwujud dalam ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma,
peraturan-peraturan, dan cita-cita. Jadi budaya yang bersifat abstrak adalah
wujud ideal dari kebudayaan. Ideal artinya sesuatu yang menjadi cita-cita atau
harapan bagi manusia sesuai dengan ukuran yang telah menjadi kesepakatan.
-
Budaya yang Bersifat konkret
Wujud budaya yang bersifat konkret berpola dari tindakan atau peraturan dan
aktivitas manusia di dalam masyarakat yang dapat diraba, dilihat, diamati,
disimpan atau diphoto. Koencaraningrat menyebutkan sifat budaya dengan sistem
sosial dan fisik, yang terdiri atas: perilaku, bahasa dan materi.
-
Perilaku : Perilaku adalah cara
bertindak atau bertingkah laku dalam situasi tertentu. Setiap perilaku manusia
dalam masyarakat harus mengikuti pola-pola perilaku (pattern of behavior)
masyarakatnya.
-
Bahasa : Bahasa adalah sebuah
sistem simbol-simbol yang dibunyikan dengan suara (vokal) dan ditangkap dengan
telinga (auditory). Ralp Linton mengatakan salah satu sebab paling penting
dalam memperlambangkan budaya sampai mencapai ke tingkat seperti sekarang ini
adalah pemakaian bahasa. Bahasa berfungsi sebagai alat berpikir dan
berkomunikasi. Tanpa kemampuan berpikir dan berkomunikasi budaya tidak akan
ada.
-
Materi : Budaya materi adalah
hasil dari aktivitas atau perbuatan manusia. Bentuk materi misalnya pakaian,
perumahan, kesenian, alat-alat rumah tangga, senjata, alat produksi, dan alat
transportasi.
Unsur-Unsur Kebudayaan
Menurut
Melville J. Herkovits mengajukan pendapatnya tentang unsur kebudayaan adalah
terdiri dari 4 unsur yaitu :
-
Alat
Teknologi
-
Sistem
Ekonomi
-
Keluarga
-
Kekuatan
Politik
Menurut
Bronislaw Malinowski, unsur kebudayaan terdiri dari:
-
sistem
norma
-
organisasi
ekonomi
-
alat-alat
atau lembaga ataupun petugas pendidikan
-
organisasi
kekuatan.
Hubungan Manusia Dan Masyarakat
Manusia selain sebagai makhluk individu (perseorangan) mempunyai kehidupan jiwa
yg menyendiri namun manusia juga sebagai makhluk sosial tidak dapat dipisahkan
dari masyarakat. Manusia lahir,
hidup dan berkembang dan meninggal dunia di dalam masyarakat. Menurut Aristoteles (Yunani, 384-322 SM), bahwa manusia
itu adalah ZOON POLITICON artinya bahwa manusia itu sbg makhluk pada
dasarnya selalu ingin bergaul dan berkumpul dengan sesama manusia lainnya, jadi
makhluk yg suka bermasyarakat. Dan oleh karena sifatnya suka bergaul satu sama
lain, maka manusia disebut makhluk sosial.
Terjadilah hubungan satu
sama lain yang didasari adanya kepentingan, dimana kepentingan tersebut satu sama lain saling
berhadapan atau berlawanan dan ini tidak menutup kemungkinan timbul kericuhan.
Kepentingan adalah suatu tuntutan perorangan atau kelompok yang diharapkan
untuk dipenuhi. Disinilah peran hukum mengatur kepetingan - kepentingan tersebut agar kepentingan
masing-masing terlindungi, sehingga masing-masing mengetahui hak dan kewajiban.
Pada akhirnya dengan adanya hukum masyarakat akan hidup aman, tentram, damai,
adil dan makmur.
Dimana ada masyarakat disitu ada hukum Hukum ada sejak masyarakat ada. Dapat dipahami disini bahwa hukum itu
sesungguhnya adalah produk otentik dari masyarakat itu sendiri yang merupakan
kristalisasi dari naluri, perasaan, kesadaran, sikap, perilaku, kebiasaan,
adat, nilai, atau budaya yang hidup di masyarakat. Bagaimana corak dan warna hukum yang dikehendaki untuk
mengatur seluk beluk kehidupan masyarakat yang bersangkutanlah yang menentukan
sendiri. Suatu masyarakat yang menetapkan tata hukumnya bagi masyarakat itu sendiri
dalam berlakunya tata hukum itu artinya artinya tunduk pada tata hukum hukum
itu disebut masyrakat hukum.
Alasan Masyarakat mematuhi hukum :
-
Karena orang merasakan bahwa peraturan - itu dirasakan sebagai hukum. Mereka
benar-benar berkepentingan akan berlakunya peraturan tersebut
-
Karena ia harus menerimanya supaya ada rasa ketentraman. Ia menganggap
peraturan hukum secara rasional. Penerimaan rasional ini sebagai akibat adanya
sanksi hukum. Agar tidak mendapatkan kesukaran – kesukaran orang memilih untuk taat
saja pada peraturan hukum karena melanggar hukum mendapat sanksi hukum.
Hubungan
Manusia dan Kebudayaan.
Antara manusia dan kebudayaan terjalin hubungan
yang sangat erat, sebagaimana yang diungkapkan oleh Dick Hartoko bahwa manusia
menjadi manusia merupakan kebudayaan. Hampir
semua tindakan manusia itu merupakan kebudayaan. Hanya tindakan yang sifatnya
naluriah saja yang bukan merupakan kebudayaan, tetapi tindakan demikian
prosentasenya sangat kecil. Tindakan yang berupa kebudayaan tersebut
dibiasakan dengan cara belajar. Terdapat beberapa proses belajar kebudayaan
yaitu proses internalisasi, sosialisasi dan enkulturasi. Selanjutnya hubungan antara manusia dengan
kebudayaan juga dapat dilihat dari kedudukan manusia tersebut terhadap
kebudayaan. Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai
:
1.
Penganut kebudayaan
2.
Pembawa kebudayaan
3.
Manipulator kebudayaan
4.
Pencipta kebudayaan.
Pembentukan kebudayaan dikarenakan manusia
dihadapkan pada persoalan yang meminta pemecahan dan penyelesaian. Dalam rangka
Bertahan maka manusia harus mampu memenuhi apa yang
menjadi kebutuhannya sehingga manusia melakukan berbagai cara. Hal yang dilakukan oleh manusia inilah
kebudayaan. Kebudayaan yang digunakan manusia dalam menyelesaikan masalah-masalahnya
bisa kita sebut sebagai way of life, yang digunakan individu sebagai pedoman dalam bertingkah laku.
Masyarakat dan
Kebudayaan
Seringkali kita mendengar
perkataan-perkataan ataupun pernyataan tentang kebudayaan suatu masyarakat, Pertanyaannya
adalah bagaimana sebenarnya hubungan antara kebudayaan dengan masyarakat. Masyarakat
adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu dalam waktu yang
telah cukup lama dan mempunyai aturan-aturan yang mengatur mereka untuk menuju kepada
satu tujuan yang sama.Sedangkan Manusia adalah sumber kebudayaan dan
masyarakat adalah ibarat danau besar dimana air dari sumber-sumber itu mengalir
dan tertampung didalamnya. Manusia mengambil air dari danau tersebut,jadi
erat sekali hubungan antara masyarakat dengan kebudayaan. Masyarakat
tersebutlah yang menciptakan dan melestarikan kebudayaan dan Kebudayaan
tak mungkin timbul tanpa adanya masyarakat, dapat dari nenek moyang mereka ataupun
kebudayaan baru yang tumbuh seiring dengan berjalannya waktu. Demikian pula
eksistensi suatu masyarakat hanya dapat dijaga kelangsungannya dengan adanya
kebudayaan.
Masyarakat dan kebudayaan merupakan hal yang
tidak dapat dipisahkan. Kebudayaan sendiri berarti hasil karya manusia untuk
melangsungkan ataupun melengkapi kebutuhan hidupnya yang kemudian menjadi
sesuatu yang melekat dan menjadi ciri khas dari pada manusia ( masyarakat )
tersebut. Menurut
Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara
unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok
sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang
ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam
kehidupan kelompok atau masyarakat. Masalah
sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat
dengan realita yang ada. Yang
dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana
alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat
ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh
masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :
1. Faktor
Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.
2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja,
dll.
3. Faktor
Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
4. Faktor
Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.
Perubahan Kebudayaan
Terjadinya
gerak perubahan kebudayaan ini disebabkan oleh :
Sebab-sebab
yang berasal dari masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan jumlah
dan komposisi penduduk. Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka
hidup.
Hubungan
antara Manusia,
masyarakat, dan kebudayaan
Dalam hal membahas tentang hubungan antara manusia, masyarakat, dan kebuayaan ketiganya saling berhubungan satu sama lain . Masyarakat adalah suatu organisasi manusia yang saling
berhubungan dengan
kebudayaan. Mc Iver pakar
sosiologi politik pernah mengatakan:”Manusia adalah makhluk yang dijerat oleh
jaring – jaring yang dirajutnya sendiri”. Jaring – jaring itu adalah
kebudayaan. Mc Iver ingin mengatakan bahwa kebudayaan adalah sesuatu yang
diciptakan oleh masyarakat tetapi pada gilirannya merupakan suatu kekuatan yang mengatur
bahkan memaksa manusia untuk melakukan tindakan dengan “pola tertentu”. Kebudayaan bahkan bukan hanya merupakan
kekuatan dari luar diri manusia tetapi bisa tertanam dalam kepribadian individu
. Dengan demikian kebudayaan merupakan kekuatan pembentuk pola sikap dan
perilaku manusia dari luar dan dari dalam. Unsur paling sentral dalam suatu
kebudayaan adalah nilai – nilai yang merupakan suatu konsepsi tentang apa yang
benar atau salah (nilai moral), baik atau buruk (nilai etika) serta indah atau
jelek (nilai estetika). Dari sistem nilai inilah kemudian tumbuh norma yang
merupakan patokan atau rambu – rambu yang mengatur perilaku manusia di dalam
masyarakat.
Dari uraian tersebut diatas jelas sekali bahwa
kebudayaan merupakan unsur paling dasar (basic) dari suatu masyarakat, sehingga
sampai sekarang sebahagian sosiolog dan antropolog masih menganut faham
cultural determinism yaitu bahwa sikap, pola perilaku manusia dalam masyarakat
ditentukan oleh kebudayaannya. Lawrence
Harrison dalam bukunya “Culture Matters” menggambarkan bagaimana nilai – nilai
budaya mempengaruhi kemajuan maupun kemunduran manusia (Harrison, 2000). Samuel Huntington
memberi contoh bahwa pada tahun 1960-an Ghana dan Korea Selatan memiliki
kondisi ekonomi yang kurang lebih sama. Tiga puluh tahun kemudian Korea telah
menjadi Negara maju, tetapi Ghana hampir tidak mengalami kemajuan apapun dan
saat ini GNP perkapitanya hanya seperlimabelas Korea Selatan. Ini disebabkan karena bangsa Korea (selatan) memiliki nilai – nilai budaya
tertentu seperti
hemat, kerja keras, disiplin dan sebagainya. Semua ini tidak dimiliki
masyarakat Ghana.
Secara umum kebudayaan dapat didefinisikan
sebagai suatu sistem pengetahuan, gagasan, ide, yang dimiliki oleh suatu
kelompok manusia, yang berfungsi sebagai pengarah bagi mereka yang menjadi
warga kelompok itu dalam bersikap dan bertingkah laku. Karena berfungsi sebagai
pedoman dalam bersikap dan bertingkah laku, maka pada dasarnya kebudayaan
mempunyai kekuatan untuk memaksa pendukungnya untuk mematuhi segala pola acuan
yang digariskan oleh kebudayaan itu. Dalam
konteks Negara, kebudayaan merupakan sebuah penentu penting bagi kemampuan
suatu Negara untuk makmur, oleh karena budaya membentuk pemikiran orang – orang
mengenai resiko, penghargaan dan kesempatan. Sementara itu disisi lain,
pembangunan pada dasarnya merupakan proses aktivitas yang bersifat kontinyu dan
terencana yang ditujukan untuk merubah dan meningkatkan kualitas kehidupan
sosial ekonomi kearah yang lebih baik dan wajar dari waktu ke waktu.
Kesimpulan
1.
Pengertin manusia
adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah dan dianugerahiNya akal, hati, fisik.
Yang membedakan antara manusia dengan hewan adalah akal
2.
Pengertian masyarakat sendiri secara umum
diartikan sebagai sebuah kesatuan yang terjadi antara dua orang atau lebih
manusia yang berada dalam sebuah wilayah dalam jangka waktu tertentu atau
Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup
(atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara
individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut.
3.
pengertian kebudayaan adalah sesuatu yang akan
mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari.
4.
Tiga wujud kebudayaan
·
wujud pikiran, gagasan, ide-ide, norma-norma, peraturan,dan sebagainya.
·
aktifitas kelakuan berpola manusia dalam masyarakat.
·
Wujud fisik
5.
Kelompok Budaya terbagi dua yaitu Budaya yang Bersifat Abstrak dan Budaya
yang Bersifat konkret
6.
Unsur-Unsur
Kebudayaan Menurut Melville J. Herkovits
·
Alat
Teknologi
·
Sistem
Ekonomi
·
Keluarga
·
Kekuatan
Politik
7.
Hubungan Manusia dan Masyarakat, Manusia selain sebagai makhluk individu
(perseorangan) mempunyai kehidupan jiwa yg menyendiri namun manusia juga
sebagai makhluk sosial tidak dapat dipisahkan dari masyarakat.
8.
Menurut
Dick Hartoko bahwa manusia menjadi manusia merupakan kebudayaan. Hampir semua tindakan manusia itu merupakan
kebudayaan. Hanya tindakan yang sifatnya naluriah saja yang bukan merupakan
kebudayaan, tetapi tindakan demikian prosentasenya sangat kecil. Tindakan yang berupa kebudayaan tersebut dibiasakan dengan cara
belajar. Terdapat beberapa proses belajar kebudayaan yaitu proses
internalisasi, sosialisasi dan enkulturasi.
9.
Manusia
mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai :
·
Penganut kebudayaan
·
Pembawa kebudayaan
·
Manipulator kebudayaan
·
Pencipta
kebudayaan
10.
Hubungan Masyarakat Dengan kebudayaan,Masyarakat adalah
kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu dalam waktu yang telah
cukup lama dan mempunyai aturan-aturan yang mengatur mereka untuk menuju kepada
satu tujuan yang sama.Sedangkan Manusia adalah sumber kebudayaan dan antara
masyarakat dengan kebudayaan. Masyarakat tersebutlah yang menciptakan dan
melestarikan kebudayaan
11.
Hubungan Antara Manusia , Masyarakat dan kebudayaan hungan ketiganya sangat berhubungan dan tak
bisa di pisahkan Masyarakat terbentuk dari Manusia dan Manusia yang di dalam
masyarakat tersebutlah yang menciptkan kebudayaan baik itu kebudayaan yang
kongkret maupun abstr
Daftar Pustaka
Tingkatkan
BalasHapus